Apa Sih Kuliner Khas Jeneponto ..?
Jika anda yang berkunjung jalan jalan ke Kab. Jeneponto ingin membeli Ole-ole atau Buah tangan utnuk Anak, Istri, Suami atau pun Sanat keluarga kerabat ini beberapa kuliher khas jeneponto yang ingin saya share ke sobat :
1. Lammang
Lammang adalah salah satu makanan khas jeneponto yang snagat di minati oleh beberapa orang yang melalukan perjalanan dari selayar, bulukumba atau bantaeng menuju Makassar kota daeng, lammang pada dasarnya juga bisa ditemukan didaerah lain cuma lammang
disini bisa kita jumpai di kabupaten jeneponto, tepatnya di kecamatan
Bangkala, Allu Paccelang, disanalah kita bisa menyaksikan jejeran
penjual lammang kurang lebih 1 km jejeran penjual lammang di, oh yach
buat anda yang belum tau apa itu lammang?
Foto Diambil dari Jeneponto
Lammang merupakan makanan yang berbahan dasar beras ketam, santan
kelapa, yang tehnik memasaknya terbilang unik nah buat anda yang merasa
penasaran dengan dan gak sabaran ingin mencicipi makanan khas jenoponto
nah berikut ini saya admin dara daeng berbagi sedikit tips cara membuat
Lammang (Kaddo Bulo)
Kuliner Khas Jeneponto
Bahan yang diperlukan untuk membuat lammang
- Siapkan 3 liter beras ketan Sesuai selera bisa mengunakan ketan hitam,merah atau putih.
- 1 Biji Parutan kelapa setengah tua yang sudah diolah menjadi santan
- Garam secukupnya
- Daun pisang muda (pucuk pisang) sebagai pembungkus bagian dalam.
- 3 Potong Bambu Muda panjang 1 ruas
- Alat pembakar Arang atau sabuk kelapa
2. Coto Kuda nya Jeneponto
Bagi Anda penggemar kuliner dari daging kuda, berkunjunglah ke
Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Apalagi saat Lebaran,
momen tepat berburu daging kuda dengan aneka olahan di Jeneponto.Sebab
saban Lebaran, hampir setiap rumah di daerah berjuluk Butta Turatea ini
menyediakan aneka makanan berbahan daging kuda. Ada konro, coto, rawon,
sate, hingga gantala.
Di antara jenis makanan olahan daging kuda tersebut, gantala paling
sederhana dan mudah dibuat. Karena makanan ini cukup dengan bahan
daging kuda dengan bumbu sederhana: garam, kunyit, dan asam.Cara
pembuatannya, cukup daging kuda dimasak hingga matang dengan air
dicampur garam, kunyit, dan asam secukupnya. Walau cara pembuatannya
sederhana dengan bumbu ala kadarnya, gantala rupanya paling
dicari sebagian orang Jeneponto.“Karena sering dicari, orang asli
Jeneponto selalu menyediakan gantala di rumahnya." Ujar Penduduk Butta Turatea ini
Ini dia Komentar Orang yang baru mencicipi Coto Kuda
"Awalnya saya agak ragu memakan daging kuda. Itu karena mungkin sejak
kecil hingga dewasa saya tak pernah diberi makan daging kuda oleh
orangtua. Tapi sejak beberapa tahun setelah menikah, saya tak ragu lagi
mencicipi daging kuda
Hal ini karena setiap ke Jeneponto, kampung orangtua istri, saya
selalu disajikan makanan dari olahan daging kuda. Awalnya saya tak
diberitahukan bahwa daging yang disediakan di meja itu semua daging
kuda. Jadi saya santap saja. Saya menyangka daging sapi. Karena melihat
teskturnya, sulit dibedakan. Saya baru sadar bahwa daging yang baru saya santap itu adalah daging
kuda setelah diberitahukan oleh istri. Ternyata rasanya pun nyaris
serupa. Selanjutnya, selalu rindu menikmati daging kuda saban Lebaran. Itu Dia Komentar dari Pemakan Daging Kuda yang baru menyantap Coto kuda tersebut" Ujar Orang Pendatang Jeneponto.
0 komentar:
Post a Comment